PIRI REIS PEMBUAT PETA ANTARTIKA


sang navigator

sang navigator

Piri Reis adalah seorang laksamana yang gagah berani yang nama lengkapnya adalah Hadji Ahmed Muhiddin Piri. Ia lahir pada tahun 1465 M di Gallopoli, Turki yang merupakan wilayah pantai atau didaerah Karaman di sentral Anatolia. Ayahnya bernama Haci Mehmet. Pamannya adalah seorang laksamana terkenal pada masa itu yang bernama Kemal Reis. Sejak kecil, Piri Reis selalu melihat laut dan terbiasa berlayar. Ketika umurnya berumur dua belas tahun, ia telah menjadi awak kapal sang paman. Meskipun masih belia, piri Reis sudah sangat pandai dan pemberani. Selama empat belas tahun, ia berlayar menantang ganasnya laut bersama sang paman. Kemal Reis yang terus yang terus memberikan bimbingan, Inilah yang menjadi pengalaman navigasi pertama Piri Reis.

Sebagai laksamana yang gagah berani, sepak terjang Kemal Reis di laut membuat kesultanan Ottoman mempunyai armada angkatan laut yang kuat dan tangguh (1494 M). Kehadirannya membuat kekuatan angkatan lau t kesultanan Ottoman semakin bertambah. Tidak lama sejak Kemal Reis bergabung dengan angkatan laut kesultanan, Piri reis ikut bergabung pula. Ia menjadi awak kapal pimpinan sang paman. Sesekali ia dipercaya memimpin pasukan kecil.

Ditengah kesibukannya berlayar, Piri Reis sering menyempatkan diri pulang ke kampung halamannya. Disana ia mengisi waktu dengan menuliskan kembali kisah perjalanannya. Dikemudian hari, catatan perjalanan Piri Reis menjadi sebuah karya monumental yang dianggap sebagai panduan penting bagi dunia navigasi dan memperkaya ilmu geografi. Pada tahun 1513 M, piri Reis telah menghasilkan sebuah peta dunia. Ia memetakan laut Atlantik dan sejumlah pantai di Eropa. Karyanya tersebut diberi judul I-Bahriye (book of navigation).

Pada tahun 1516 – 1517, Piri Reis diperintahkan memimpin pasukan Ottoman melawan Mesir. Dalam kesempatan ini, ia berlayar menuju Kairo, melalui sungai Nil. Setelah tugasnya selesai, Piri Reis memberikan sebuah karya yang menyerupai sebuah peta, yang berisi informasi detail tentang wilayah tersebut. Selain itu, ia juga menggambarkan semua hal yang dilihatnya selama perjalanan, terutama tentang keelokan sungai Nil.

Setelah Mesir bergabung dengan kesultanan Ottoman, Piri Reis mendapat kesempatan untuk membina hubungan baik dengan seorang penguasa Mesir yang bebrnama Yavuz Selim. Piri Reis kemudian memperlihatkan peta Mesir buatannya kepada Yavuz. Hasil karyanya itu lalu ditambahkan kedalam I-Bahriye.

Pada tahun 1511 M, terjadi pertempuran dahsyat antara pasukan Ottoman melawan pasukan Vennesia. Saat itu pasukan Ottoman berhasil memukul mundur pasukan musuh. kesultanan Ottoman pun memperolah kemenangan yang besar. Sebagai salah satu pemimpin pasukan, Piri reis ikut merasa senang, meskipun tidak lama. Kegembiraannya menjadi duka ketika mengetahui sang Paman gugur di medan pertempuran. Sebagai pengganti Kemal Reis, ia pun diangkat menjadi laksamana kesultanan Ottoman.

Ditengah kesibukannya menjadi laksamana, Piri Reis masih masih sempat meluangkan waktunya untuk menulis kisah perjalanannya. Pada tahun 1528 – 1529, Piri Reis berhasil memetakan wilayah barat daya Atlantik. Sebuah wilayah yang disebut sebagai dunia baru dan terletak antara Venezuela hingga Greenland bagian selatan. Keberadaan peta ini melengkapi peta Piri Reis sebelumnya yang terdapat pada I-Bahrye.

Lewat I-Bahrye, Piri Reis telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi ilmu pengetahuan, terutama ilmu geografi dan navigasi. Tidak hanya berguna bagi para pelaut Muslim, I-Bahrye juga berguna bagi para pelaut bangsa Barat. Piri Reis, sang laksamana adalah pelaut yang telah mengharumkan nama kesultanan Ottoman dalam islam. Piri Reis telah berhasil menggabarkan beberapa daerah antara lain Socilia (1522 M), Portugal (1507 M), memetakan samudra hindia, Spanyol, Cina, dan Peta Yunani Kuno yang mana penemuan pata tersebut di bentuk dari benua Afrika dan benua Amerika yang mana dalam gambar tersebut dicantumkan pula pulau-pulau yang diambil dari peta Columbus.

Ratusan tahun kemudian, pada tahun 1929, sekelompok sejarawan tanpa sengaja menemukan sebagian peta batan Piri Reis ketika sedang mengelilingi istana Topkapi di  Konstantinopel. Peta tersebut ditanda tangani oleh Piri Reis dan bertanggal 09 Maret – 7 April 1513 (Muharram 919 H). Kini, peta tersebut disimpan di museum Topkapi, Konstantinopel (Istanbul). Ketika mencoba menelitinya, para peneliti merasa heran karena peta tersebut menggambarkan garis besar pantai Amerika Utara dan Selatan. Selain itu terdapat pula peta wilayah Amerika yang baru ditemukan pada tahun 1818 M.

Arlington T. Mallerey, seorang pakar peta kuno, sempat kebingungan saat mencoba membaca peta karya Piri reis. Menurutnya data Geografis pada peta tersebut tidak tepat. Namun, dengan bantuan US Navy Hydrographic Bureau, Mallery mencoba mentransfer peta karya piri Reis ke dalam bentuk peta dunia, dan sangat terkejut melihat hasilnya. Peta tersebut ternyata sangat akurat.

Sebuah penelitian lanjutan dilakukan oleh profesor Charlels H. Hapgood dan Richard W. Strachan terhadap peta Piri Reis, mereka menemukan fakta bahwa kemungkinan besar gambar peta Piri Reis adalah gambar aerial yang dibuat berdasarkan perkiraan ketinggian sungai, lembah, pegunungan, pulau dan padang pasir dengan akurasi yang tidak lazim. Sebagai contoh, Piri reis merepresentasikan wilayah Greenland sebagai dua pulau yang berbeda. Namun, kejanggalan ini akhirnya terjawab ketika para peneliti mendapat informasi dari seorang ilmuan Perancis yang melakukan ekspedisi kutub, bahwa pada masa itu terjadi sebuah gempa besar yang menyebabkan lapisan es merekah sehingga menghasilkan ruang pemisah.

Pada bulan Januari 1966 M, lewat sebuah artikel dimajalah Fate, Profesor Charles H. Hapgood menjelaskan penemuan yang mengagumkan sehubungan dengan peta Piri Reis. Ia memuji kehebatan Piri Reis yang dapat memetakan suatu tempat yang baru ditemukan oleh penjelajah barat, seperti Amerika. Selain itu, Profesor Hapgood juga terperangah melihat betapa lengkapnya peta tersebut. Dilain pihak, seorang ilmuan Jerman yang bernama P. Kahle juga mencoba meneliti peta karya Piri Reis. Di akhir penelitian, ia membuat suatu analisa bahwa Piri Reis adalah seorang kartographer yang handal.

Piri Reis meninggal dunia pada tahun 1554 M.

Tinggalkan komentar